Rabu, 23 November 2011

TAK ADA DRUM, GALON PUN JADI

dung...dung... trek... trekkk. genjreng...genjreng...
Simpang siur pendapat ulama' tentang "MUSIC" terkadang membuat saya sedikit bimbang. Harus menjauh dari music ataukah tetap menikmatinya tanpa memikir halal haramnya... Jujur sebenarnya seni adalah jiwa saya... ya meski khusus untuk seni music saya benar-benar gak punya bakat... :)
Dalam menghukumi musik, kata al-Gazali, para ulama berbeda pendapat. Sejumlah ulama seperti Qadi Abu Tayyib al-Tabari,  Syafi’i, Malik, Abu Hanifah, Sufyan dan lainnya menyatakan bahwa musik hukumnya haram. Seperti kata Imam Syafi’i,  ”Menyanyi hukumnya makruh dan menyerupai kebatilan. Barang siapa sering bernyanyi maka tergolong safeh (orang bodoh). Karena itu, syahadah-nya (kesaksiannya) ditolak”. 


Bahkan di Kitab Sullamu Taufiq yang saya pelajari waktu SD dulu, memang ada beberapa alat music (seperti: seruling,dll) yang haram untuk dimainkan karena sama halnya dengan memanggil para setan... Hiii takut... 
Tapi, lepas dari itu saya jadi sedikit membuka mata dan telinga untuk masalah ini. Pada 23 Nopember lalu,dalam acra yang dikemas cantik oleh Santri indigo yang bekerjasama dengan Harian republika dan telkom indonesia, GILANG RAMADHAN membuat saya terpukau dengan demo permainan Drum-nya. Sederhana tapi menggigit... masa rythem sekeren itu beliau cuma pakek Galon air... KEREN BANGET KAN?
Yang membuat saya sadar adalah... ternyata music itu membuat hati saya sedikit tenang... music bisa menetralisir otak kita yang jenuh... ternyata ulama' zaman dulu juga menggunakan music untuk menghilangkan kejenuhan... ehmmm....seperti imam ibnu Juraij...
ya... kalau tanya opini pribadi saya... asal music itu tidak menyebabkan kita melupakan Allah... Well... kenapa tidak? Bahkan jika berniat mendakwahkan syari'at Islam lewat music...! itu justru ada nilai lebih bukankah Allah telah berfirman :
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
“ALLAAH tidak akan menyiksa kamu akibat al-laghwi dalam sumpah-sumpahmu, melainkan IA akan mengazabmu karena dosa yang disengaja dari dalam hatimu..”[22]

... yang jelas segala hal itu bergantung dari niatnya kan? ...

Yang menarik... Selain ilmu... di pelatihan SANTRI INDIGO ini saya dapat banyak hal... salah satunya bisa foto bareng sama Kak Gilang Ramadhan dan Kak Ismail, Sang Direktur PT. Zahir Internasional... :)




Tidak ada komentar: