Sejujurnya
aku tidak begitu suka dengan kisah beraliran romance karena terdengar cengeng
dan ‘lebay’. Aku lebih suka kisah yang kerap memicu adrenalin. Tapi, buku
‘Diakah Jodohku’ ini tiba-tiba hadir dalam kehidupanku yang horor dan mengubah
persepsiku tentang cinta sebenarnya. Cinta sebenarnya bukan dengan mengirim sms
‘lagi ngapain?’ (lagi ngupil) … ‘sudah maem?’ … (Emang loe dokter?
Ngatur-ngatur jadwal makan gua) ‘sudah mandi?’ (Kayak Emak gua saja maksa-maksa
gua mandi). Baiklah…! Kita kembali ke buku ‘Diakah Jodohku’ karya Kang Rizal
ini. Awalnya aku terpaksa membaca… hehehe … J peace Kang
Rizal. Keterpaksaan itu membuatku mencari hal unik yang mungkin tidak pernah
dilakukan orang lain ketika sedang membaca buku. AKU MEMBACANYA DARI HALAMAN
BELAKANG. Setelah membacanya beberapa judul, aku tidak sabar segera mengirim
sms dan memuji penulisnya. Dan setelah menyelesaikan judul-judul yang lain, Aku
tidak tahan untuk memberitahukannya pada dunia. Aku akan beberkan beberapa
faktanya pada kalian :
1. Meski belum
sekelas film-film karya Yash Raj dan Aditya Copra, tapi Aku tiba-tiba menangis
setelah membaca salah satu kisah, Aku bahkan tidak bisa menangis saat membaca
AAC karya Kang Abik.
2. Bahasa yang
ditulis ringan dan tidak memaksaku berfikir dua kali untuk memahaminya.
3. Tokoh-tokoh
cerita seperti hidup dan aku seperti mengenalnya.
4. Aku mengulas
nilai plusnya juga minusnya. Minusnya, masih banyak kalimat yang terlewat dari
perhatian editor hingga ada tumpang tindih di bagian sudut pandang pengarang.
Beberapa menggunakan kata Aku sebagai sudut pandang orang pertama sedangkan
dari awal kisah sudut pandangnya adalah orang kedua (baca : dia)
Setelah
membaca tulisan kecilku ini, kuharap kalian jangan percaya padaku, tapi
percayalah pada Allah dan milikilah buku ini kemudian lengkapi koleksi buku
romance kalian. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar