Allahu
Akbar
malam
itu, saat mimpi buruk mengoyak ketenangan Ibrahim... bulir - bulir keringat
dingin mengucur membasahi wajah purnamanya
Sebuah
titah Tuhan yang tak mudah dielak
terkurung
oleh pilihan cinta Allah atau cinta darah dagingnya
Iblis
meraung, berkelakar,menebar biji kedzaliman, membalut hati Ibrahim dengan
keragu – raguan akan titahNya
Ibrahim
menepis, berserah pada kecintaannya akan Dzat pengukir selaksa peristiwa,
penentu Qodlo’ … Ismail,putranya berserah pula, denyut nadi, batang tenggorokdan
nafasnya untuk kecintaannya akan Dzat pengukir selaksa peristiwa penentu Qadar
Hajar
berserah pula, mengubur dalam – dalam cinta putranya untu sebuah tutah Dzat
pengukir Arsy dan Kursy
Iblis
kembali meraung, namu kali ini sakit yang sangat menyiksa sebab hantaman
kerikil cinta akan Dzat abadi
Allahu
Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar