/1/
Ada rasa sakit yang tak biasa saat kecewa. Sulaiman yang dipanggil Iman itu menatap tajam ke arah cermin.
Bayangan di dalam cermin tiba-tiba tertawa menyeringai. Tawa itu terlihat mengejek.
Kau kecewa pada siapa, Sulaiman? Takdir? Bayangan di cermin berujar geram.
Tidak.
Siapapun yang membuatmu kecewa, yang bersalah adalah dirimu sendiri.
Kenapa diriku?
Kenapa diriku?
Saat kecewa, hendaknya kau mengulas kembali masa lalumu! Jangan-jangan di masa lalu kau pernah membuat seseorang kecewa. Ya. Sengaja atau tidak.
Kau mungkin benar. Di masa lalu, aku sering mengecewakan Mak(1). Saat Mak menginginkanku menjadi petani, aku malah kabur ke pesantren. Apa kau tahu?