Kamis, 22 Januari 2015

HITAM PUTIH NALURI PEREMPUAN

Seperti halnya tokoh superhero spiderman yang memiliki venom, setiap manusia terkadang berada di sisi hitam karena kekhilafan dan di saat yang lain berada di sisi putih. Sebaik apapun Ia. Menelusuri sejarah, Nabi Adam a.s dan Ibu Hawa, Nabi sekaligus Bapak Ibu seluruh Ummat manusia juga pernah khilaf, melanggar ketentuan Allah untuk tidak memakan buah khuldi surga. Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: ‘Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?’" QS Al-A’raaf (7) ayat 22
Nabi Adam a.s dan Ibu Hawa mendengar firman Allah itu dan sadar bahwa mereka telah melanggar perintah Allah serta telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar. Seraya menyesal mereka berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” QS Al’A’raaf (7) ayat 23
      Nabi Nuh a.s saja pernah mengalami keputus-asaan dalam sembilan ratus lima puluh tahun mendakwahkan Islam ke kaumnya sehingga akhirnya beliau memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru: Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat ma'siat lagi sangat kafir " QS. Nuh (71) ayat 26-27.
Sedangkan yang Kita ketahui bahwa Allah SWT telah berfirman dalam QS Surat Yusuf (12) ayat 87 “… dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
Begitu pula Nabi Yunus yang tidak sabar menghadapi Kaum Ninawa. Padahal sebagai da'i - juru dakwah harus memiliki kesabaran dan tidak boleh cepat-cepat marah dan berputus asa bila dakwahnya tidak dapat sambutan yang selayaknya atau tidak segera diterima oleh orang-orang yang didakwahinya. Dalam keadaan demikian ia harus bersabar mengawal emosinya serta tetap meneruskan dakwahnya dengan bersikap bijaksana dan lemah lembut, sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 125 yang bermaksud:"Serulah, berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (sopan dan lemah lembut ) "
Di dalam diri Nabi Yunus Allah telah memberi contoh betapa ia telah disesalkan atas tindakannya yang tergesa-gesa kerana kehilangan kesabaran, meninggalkan kaum Ninawa, padahal mereka masih dapat disadarkan untuk menerima ajakannya andaikan ia tidak terburu-buru marah dan meninggalkan mereka tanpa berunding lebih dahulu dengan Allah yang telah mengutusnya.
Atas pelanggaran yang telah dilakukan tanpa sadar Allah telah memberi hukuman kepada Nabi Yunus berupa kurungan dalam perut ikan paus sebagai peringatan dan pengajaran agar tidak terulang lagi setelah ia diberi ampun dan disuruh kembali ke Ninawa melanjutkan dakwahnya.
Nabi Musa a.s pernah mendapat peringatan dari Allah karena di dalam hatinya terbesit rasa sombong dan menampakkan keunggulan diri akan tingginya ilmu yang dimiliki, padahal setinggi apapun ilmu seseorang masih ada yang lebih alim darinya. Dan akhirnya Allah menganjurkan Nabi Musa agar berguru pada Nabi Khidir a.s.
Bahkan nabi Muhammad SAW yang telah disucikan hatinya dari segala macam nafsu serta kotoran oleh Allah sehingga tidak akan melakukan dosa, masih saja pernah melakukan keluputan sehingga Allah menegur beliau melalui Malaikat Jibril a.s. Dalam kitab “Durrotun Nasihin” diceritakan bahwa Rosulullah pernah marah dan menolak pertaubatan seorang pemuda yang gemar mencuri serta menjual kain kafan mayat yang telah dikubur kemudian menggauli seorang mayat perawan. Padahal dalam QS At-Taubah 104. “Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?”.
Dari beberapa kisah orang-orang pilihan Allah diatas, bukan berarti penulis ingin mengungkapkan bahwa para Nabi telah cacat, Mereka tetap orang-orang terpilih yang kemuliannya tidak tercuil sedikit pun. Penjabaran kisah diatas bertujuan untuk mengklarifikasikan bahwa siapa saja pasti bisa berbuat luput. Apalagi untuk sosok perempuan.
Kasus Psikologi Ekstrem Ibu Pembunuh Anak
20 Juni 2001, tanggal yang tak akan pernah dilupakan oleh wartawan, juri, hakim, pengacara pengadilan tinggi serta segenap lapisan masyarakat Amerika Serikat. Peristiwa yang membuat Texas mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan pekerja perawat kesehatan mental selama kehamilan pada tahun 2003. Peristiwa yang membuat Texas menggelar Konfrensi Kesehatan Wanita pertama dari Yate’s Children Memorial Fund dengan 175 peserta pada 12 dan 13 November 2004. Peristiwa terbunuhnya 5 anak berumur 7, 5, 3, 2 tahun dan 6 bulan oleh ibu kandungnya sendiri.
Kasus yang menimbulkan kontrofersi dalam proses pengadilannya ini akhirnya memutuskan hukuman penjara seumur hidup setelah sebelumnya mengajukan dua tawaran hukuman mati atau penjara. Hal ini disebabkan karena pelaku atau Ibu dari anak-anak itu mengidap psikotik akut atau sejenis penyakit depresi pasca melahirkan yang berkepanjangan.
Ketika Saya duduk di bangku SMP sekitar tahun 2002, meski tidak tahu persis tanggalnya. Seringkali saya melihat dibeberapa media massa atau elektronik, tentang kasus kriminal berupa pembunuhan terhadap anak kandung yang dilakukan para Ibu. Dengan alasan tak mau mengasuh anak hasil hubungan di luar nikah.
Perempuan. Sosok yang dalam sebuah riwayat Al-Bukhari “Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR Al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186).
“Woman was made from the rib of man, She was not created from his head to top him, Not from his feet to be stepped upon, She was made from his side to be close to him, From beneath his arm to be protected by him, Near his heart to be loved by him”. Bukankah, tulang yang bengkok itu jika diluruskan dengan paksa akan patah dan jika dibiarkan akan tetap bengkok?
 Dan sebuah riwayat “Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80).
Rahasia Allah pada Makhluk Berlabel Perempuan
Perempuan. Dengan kelembutan hati yang Allah karuniakan padanya, ia dapat memacu semangat suaminya, anak lelakinya, atau ayahnya, yang sedang bertempur. Dia pula yang menjaga rumah tangga dan kehormatan suaminya. Dari rahimnyalah terlahir mujahid-mujahid yang bahkan setingkat Abu Bakar Siddiq. Ditangannya pula terdidik pemimpin-pemimpin yang tangguh seperti Umar Bin Abdul Aziz.
Wanita adalah makhluk Allah yang sangat tangguh. Ingatlah hadits Rasulullah yang artinya, "wanita adalah tiang negara, apabila dalam sebuah negara wanitanya baik, maka jayalah ia, namun apabila wanita di dalamnya buruk, maka hancurlah negara itu".
Ketangguhan seorang wanita telah dikatakan Rasulullah, bahkan Allah pun mengatakannya dalam Al-Qur'an, memuliakan kedudukan seorang ibu, yang juga seorang wanita. Masih kurang kah semua itu? Sehingga masih ingin disamakan dengan pria. Tidak saudariku, semua itu lebih dari cukup. Bukankah tak ada yang paling mulia, selain mulia dihadapan Allah dan RasulNya?
Ketika suatu saat Saya pernah mengalami masalah dan setelah menangis Saya menulis ‘Terimakasih Allah, menangis membuatku tenang!’ di dinding sebuah jejaring sosial yang saya ikuti, Seorang sahabat mengomentari status saya dengan sebuah kisah. Lebih tepatnya sebuah dialog seorang hamba dengan Tuhannya tentang kenapa semua perempuan sering menangis tanpa alasan.
Dia menulis Tuhan seolah-olah berkata, Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapan pun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan.
Simak! Dariku untuk perempuan di seluruh dunia, jangan jadi korban, jangan jadi pelaku dan diatas segalanya jangan jadi penonton…!/

Tidak ada komentar: