Seperti halnya tokoh superhero spiderman
yang memiliki venom, setiap manusia terkadang berada di sisi hitam karena
kekhilafan dan di saat yang lain berada di sisi putih. Sebaik apapun Ia.
Menelusuri sejarah, Nabi Adam a.s dan Ibu Hawa, Nabi sekaligus Bapak Ibu
seluruh Ummat manusia juga pernah khilaf, melanggar ketentuan Allah untuk tidak
memakan buah khuldi surga. Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman
yang bermaksud: "Bukankah Aku telah melarang kamu
berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: ‘Sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?’" QS
Al-A’raaf (7) ayat 22
Nabi Adam a.s dan Ibu Hawa mendengar
firman Allah itu dan sadar bahwa mereka telah melanggar perintah Allah serta
telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar. Seraya menyesal mereka berkata:
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri,
dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” QS
Al’A’raaf (7) ayat 23
Sedangkan yang Kita ketahui bahwa Allah SWT telah
berfirman dalam QS Surat Yusuf (12) ayat 87 “… dan jangan kamu berputus asa
dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan
kaum yang kafir".
Begitu pula Nabi Yunus yang tidak sabar menghadapi
Kaum Ninawa. Padahal sebagai da'i - juru dakwah harus memiliki kesabaran dan
tidak boleh cepat-cepat marah dan berputus asa bila dakwahnya tidak dapat
sambutan yang selayaknya atau tidak segera diterima oleh orang-orang yang
didakwahinya. Dalam keadaan demikian ia harus bersabar mengawal emosinya serta
tetap meneruskan dakwahnya dengan bersikap bijaksana dan lemah lembut, sebagaimana
firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 125 yang bermaksud:"Serulah,
berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik (sopan dan lemah lembut ) "
Di dalam diri Nabi Yunus Allah telah memberi contoh
betapa ia telah disesalkan atas tindakannya yang tergesa-gesa kerana kehilangan
kesabaran, meninggalkan kaum Ninawa, padahal mereka masih dapat disadarkan
untuk menerima ajakannya andaikan ia tidak terburu-buru marah dan meninggalkan
mereka tanpa berunding lebih dahulu dengan Allah yang telah mengutusnya.
Atas pelanggaran yang telah dilakukan tanpa sadar
Allah telah memberi hukuman kepada Nabi Yunus berupa kurungan dalam perut ikan
paus sebagai peringatan dan pengajaran agar tidak terulang lagi setelah ia
diberi ampun dan disuruh kembali ke Ninawa melanjutkan dakwahnya.
Nabi Musa a.s pernah mendapat peringatan dari Allah
karena di dalam hatinya terbesit rasa sombong dan menampakkan keunggulan diri
akan tingginya ilmu yang dimiliki, padahal setinggi apapun ilmu seseorang masih
ada yang lebih alim darinya. Dan akhirnya Allah menganjurkan Nabi Musa agar
berguru pada Nabi Khidir a.s.
Bahkan nabi Muhammad SAW yang telah disucikan hatinya
dari segala macam nafsu serta kotoran oleh Allah sehingga tidak akan melakukan
dosa, masih saja pernah melakukan keluputan sehingga Allah menegur beliau
melalui Malaikat Jibril a.s. Dalam kitab “Durrotun Nasihin” diceritakan
bahwa Rosulullah pernah marah dan menolak pertaubatan seorang pemuda yang gemar
mencuri serta menjual kain kafan mayat yang telah dikubur kemudian menggauli
seorang mayat perawan. Padahal dalam QS At-Taubah 104. “Tidaklah
mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan
menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?”.
Dari beberapa kisah orang-orang pilihan Allah diatas,
bukan berarti penulis ingin mengungkapkan bahwa para Nabi telah cacat, Mereka
tetap orang-orang terpilih yang kemuliannya tidak tercuil sedikit pun.
Penjabaran kisah diatas bertujuan untuk mengklarifikasikan bahwa siapa saja
pasti bisa berbuat luput. Apalagi untuk sosok perempuan.
Kasus
Psikologi Ekstrem Ibu Pembunuh Anak
20 Juni 2001, tanggal yang tak akan pernah dilupakan
oleh wartawan, juri, hakim, pengacara pengadilan tinggi serta segenap lapisan
masyarakat Amerika Serikat. Peristiwa yang membuat Texas mengeluarkan undang-undang yang
mengharuskan pekerja perawat kesehatan mental selama kehamilan pada tahun 2003.
Peristiwa yang membuat Texas menggelar Konfrensi Kesehatan Wanita pertama dari
Yate’s Children Memorial Fund dengan 175 peserta pada 12 dan 13 November 2004.
Peristiwa terbunuhnya 5 anak berumur 7, 5, 3, 2 tahun dan 6 bulan oleh ibu
kandungnya sendiri.
Kasus yang menimbulkan kontrofersi dalam proses
pengadilannya ini akhirnya memutuskan hukuman penjara seumur hidup setelah
sebelumnya mengajukan dua tawaran hukuman mati atau penjara. Hal ini disebabkan
karena pelaku atau Ibu dari anak-anak itu mengidap psikotik akut atau sejenis
penyakit depresi pasca melahirkan yang berkepanjangan.
Ketika Saya duduk di bangku SMP sekitar tahun 2002,
meski tidak tahu persis tanggalnya. Seringkali saya melihat dibeberapa media massa atau elektronik,
tentang kasus kriminal berupa pembunuhan terhadap anak kandung yang dilakukan
para Ibu. Dengan alasan tak mau mengasuh anak hasil hubungan di luar nikah.
Perempuan. Sosok yang dalam sebuah riwayat Al-Bukhari
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari
tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang
paling atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR Al-Bukhari Kitab
an-Nikah no 5186).
“Woman was made from the rib of man, She
was not created from his head to top him, Not from his feet to be stepped upon,
She was made from his side to be close to him, From beneath his arm to be
protected by him, Near his heart to be loved by him”. Bukankah, tulang yang
bengkok itu jika diluruskan dengan paksa akan patah dan jika dibiarkan akan
tetap bengkok?
Dan
sebuah riwayat “Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama
yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang
diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80).
Rahasia Allah pada Makhluk Berlabel Perempuan
Perempuan. Dengan kelembutan hati yang
Allah karuniakan padanya, ia dapat memacu semangat suaminya, anak lelakinya,
atau ayahnya, yang sedang bertempur. Dia pula yang menjaga rumah tangga dan
kehormatan suaminya. Dari rahimnyalah terlahir mujahid-mujahid yang bahkan setingkat
Abu Bakar Siddiq. Ditangannya pula terdidik pemimpin-pemimpin yang tangguh
seperti Umar Bin Abdul Aziz.
Wanita adalah makhluk Allah yang sangat
tangguh. Ingatlah hadits Rasulullah yang artinya, "wanita adalah tiang
negara, apabila dalam sebuah negara wanitanya baik, maka jayalah ia, namun
apabila wanita di dalamnya buruk, maka hancurlah negara itu".
Ketangguhan seorang wanita telah
dikatakan Rasulullah, bahkan Allah pun mengatakannya dalam Al-Qur'an,
memuliakan kedudukan seorang ibu, yang juga seorang wanita. Masih kurang kah
semua itu? Sehingga masih ingin disamakan dengan pria. Tidak saudariku, semua
itu lebih dari cukup. Bukankah tak ada yang paling mulia, selain mulia
dihadapan Allah dan RasulNya?
Ketika suatu saat Saya pernah mengalami masalah dan
setelah menangis Saya menulis ‘Terimakasih Allah, menangis membuatku
tenang!’ di dinding sebuah jejaring sosial yang saya ikuti, Seorang sahabat
mengomentari status saya dengan sebuah kisah. Lebih tepatnya sebuah dialog
seorang hamba dengan Tuhannya tentang kenapa semua perempuan sering menangis
tanpa alasan.
Dia menulis Tuhan seolah-olah berkata, Saat Kuciptakan
wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu
menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup
nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan
wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya,
walau kerap
berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap
bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada wanita, Kuberikan
kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah,
tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang
untuk mencintai
semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali
anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang
akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap.
Sentuhan inilah yang
akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan
untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya.
Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak
terkoyak.
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan
untuk memberikan
pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai
istrinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan
yang diberikan
kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan
saling menyayangi.
Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat
mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita,
agar dapat digunakan
kapan pun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita,
walaupun sebenarnya
air mata ini adalah air mata kehidupan.
Simak! Dariku untuk
perempuan di seluruh dunia, jangan jadi korban, jangan jadi pelaku dan diatas
segalanya jangan jadi penonton…!/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar